Tungku Hemat Petani Gula Kelapa | Kabar Dari Desa | Desa Gelaranyar -->

ads

Tungku Hemat Petani Gula Kelapa

Salah satu peralatan untuk membuat gula kelapa adalah tungku. Tungku ini biasanya menggunakan bahan bakar kayu yang didapat dari kebun sekitar rumah. Namun saat ini ketersediaan kayu bakar semakin sedikit dan mahal. Tungku yang baik, selain hemat kayu bakar,  juga mendukung terciptanya kualitas produk yang bersih dan berkualitas. Selama ini banyak pengrajin gula kelapa yang masih menggunakan tungku tradisioanal yang boros bahan bakar dan seringkali mengotori produk dengan abu yang beterbangan.

Kualitas gula kelapa sebenarnya juga sangat dipengaruhi menurut kinerja tungku. Untuk memasak gula kelapa diperlukan panas yang relatif tinggi, 120 - 130 derajat celcius. Selama kurang lebih 4 jam proses pemasakan panas tadi harus konstan dan terus menerus. Jika panas naik turun, maka dapat dipastikan produk gula kurang indah.

Setelah melalui beberapa kali riset, cukup memberikan pembelajaran mengenai tungku dengan model yang lebih efisien. Tim Agroberdikari melakukan perubahan model tungku dengan melakukan modifikasi dikonstruksi tungku sehingga mempunyai kinerja yang cukup baik untuk memasak nira. Bahan pembuatan tungku dapat menggunakan tanah liat atau campuran semen, pasir dan  abu.

Beberapa perubahan yang dilakukan yaitu,

1. Pembuatan runag bakar yang lebih luas

2. Lubang udara masuk dan keluar seimbang sebagai akibatnya peredaran udara panas didalam tungku dapat mengalir dengan baik

tiga. Model atas tungku kedap tertutup wajan sebagai akibatnya abu tidak mengotori nira

4. Sisa pemakaran dialirkan  keluar dapur menggunakan cerobong ventilasi agar asap tidak mencemar udara di dapur

Kinerja tungku baik akan menghasilkan sistem pembakaran yang sempurna, dengan ditandai  yaitu

1. Ruang bakar panasnya optimal,

dua. Abu yg didapatkan sedikit atau habis terbakar,

tiga. Nira cepat matang, yang umumnya kurang lebih 6 jam sebagai 4 jam

4. Asap pembuangan sedikit.